Di masa pandemi ini, menjaga kesehatan menjadi prioritas masyarakat di seluruh dunia. Tidak hanya menjaga kebersihan saja yang perlu dilakukan, kita juga harus memelihara dan meningkatkan sistem imun dari dalam. Salah satu cara paling simple yaitu dengan pola makan sehat dan bergizi seimbang. Sebaliknya, konsumsi makanan tidak sehat, kelebihan berat badan, kurang asupan serat, vitamin, dan mineral adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan imunitas tubuh lemah.
Saat mengatur pola makan agar sistem imun terjaga, penting untuk mengenali status gizi kita misalnya dengan mengukur indeks massa tubuh. Dengan mengetahui status gizi, maka kita dapat mengetahui apa yang harus dikonsumsi dan apa yang harus dihindari. Dalam memenuhi kebutuhan gizi, perlu mendapatkan nutrisi yang adekuat. Maksudnya adalah terpenuhinya makronutrien dan mikronutrien yang diperlukan sel untuk dapat berfungsi normal. Makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral banyak didapatkan pada sayur dan buah sehingga kedua makanan ini tidak boleh terlewatkan dan harus ada setiap kali kita makan. Selain itu, konsumsi serat juga penting untuk memelihara kesehatan pencernaan yang terkait juga dengan imunitas tubuh. Pencernaan adalah rumah dari Sebagian besar (70-80%) sel imun, jadi dengan menjaga kesehatan pencernaan, imun tubuh juga dapat optimal.
Selama #dirumahaja, kita bisa jd #pahlawansosial dan #pahlawandiri. Pahlawan sosial karena kita memutus rantai penularan covid-19. Pahlawan diri kalau kita ambil kesempatan #dirumahaja untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Caranya dengan sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, memperbanyak aktivitas fisik, dan makan makanan bergizi seimbang. Penerapan gizi seimbang bisa dilakukan dengan makan utama 3 kali sehari dan cemilan sehat 2-3 kali sehari secara teratur. Menu makan gizi seimbang berupa sumber karbohidrat 3-4 porsi, sayur 3-4 porsi, buah 2-3 porsi, lauk pauk hewani dan nabati 2-4 porsi, serta air putih minimal 8 gelas/hari. Hindari penggunaan gula sederhana, garam, dan minyak berlebihan. Karena dengan makanan sehat, terbentuk sistem imun yang kuat, lawan covid-19 dengan cepat.
11 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Bagi yang belum tahu apa itu pandemik, pandemik adalah suatu penyakit yang menyebar di beberapa negara atau benua, dan biasanya memengaruhi orang dalam jumlah besar. Di sini lebih mudah diangkat angka pandemic, karena angka kasus yang dilaporkan di setiap negara bertambah setiap harinya. COVID-19 adalah pandemik pertama yang penyebabnya adalah Coronavirus.
Virus corona penyebab COVID-19 ini juga baru bisa dibilang berbahaya ketika sudah memasuki saluran nafas bawah yaitu paru-paru. Ketika menyerang saluran nafas atas gejala yang timbul biasanya batuk pilek seperti ISPA biasa atau kita sebut common cold. Bila kita memiliki sistem imun yang baik, tubuh dapat melakukan perlawanan dan infeksi terhenti sebelum menyerang paru-paru.
Sayangnya masyarakat hanya tahu cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer yang harga per liternya mengalahkan harga BBM, dan penggunaan masker wajah yang ditimbun seperti harta karun; tanpa menyadari bahwa senjata terbaik dalam melawan virus Corona agar tidak menyerang hingga ke paru-paru adalah sistem imun tubuh yang baik.
Buktinya? Kasus kematian akibat COVID-19 terjadi kebanyakan pada pasien lanjut usia atau yang berusia >65 tahun, karena populasi usia lanjut memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah atau istilah medisnya Immunocompromisde.
70% sistem imun tubuh kita dibangun oleh sistem pencernaan. Penelitian mengungkapkan bahwa pada beberapa penyakit, keseimbangan dalam pencernaan penderita berubah. Jadi kalau dulu pola pikirnya bila sistem imun tubuh berfungsi baik, sistem pencernaan juga akan lancar, sekarang penelitian menunjukkan sebaliknya.
Usus kita merupakan saluran utama bertemunya lingkungan luar dan sistem di dalam tubuh kita, di mana banyak bakteri, virus, dan zat-zat berbahaya dalam makanan dapat masuk ke tubuh kita. Keseimbangan mikroba dalam usus kitalah yang membentuk sistem imun tubuh kita. Jika terjadi ketidak seimbangan jumlah bakteri baik di sistem pencernaan, imun tubuh pun dapat menurun, sehingga kita mudah terserang infeksi penyakit.
Jadi dalam melawan COVID-19 tidak cukup hanya dengan menggunakan masker wajah untuk melindungi saluran pernafasan, tetapi menjaga kesehatan dan keseimbangan sistem pencernaan juga merupakan kunci dalam meningkatkan imun tubuh dan melawan berbagai infeksi penyakit.
HAPPY GUTS HEALTHY US.
Untuk mendapatkan kesehatan yang optimum, tubuh mempunyai senjata/ tameng untuk melindungi diri sendiri agar terhindar dari penyakit. Tameng / senjata ini berupa imunitas tubuh (yang terdiri dari "innate imunity" dan "adaptive immunity", yang digunakan untuk menangkal infeksi organisme berbahaya seperti virus, bakteri, jamur, dll organisme yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu, tubuh juga memiliki tameng/ senjata berupa antioksidan untuk menangkal kerusakan sel organ tubuh akibat radikal bebas ('free radicals") yang banyak berasal dari makanan dan kemungkinan juga stres fisik dan psikis.
Pembentukan imunitas dan antioksidan yang optimal dalam tubuh sangat tergantung dari zat gizi (yang berasal dari makanan) yang dikonsumsi dan kondisi kesehatan sistem pencernaan yang optimum. Untuk itu Ketika mengkonsumsi makanan perlu diperhatikan makanan yang BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG, serta AMAN. Jangan lupa juga konsumsi buah dan sayur sebagai sumber serat untuk menjaga Kesehatan system pencernaan, serta kandungan vitamin dan mineral yang mendukung pembentukan imunitas tubuh dan antioksidan secara optimal.
Serat dapat meningkatkan berat dan volume dari faeces karena ia menyerap air, membuatnya lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan melalui anus.
Feses yang keras bisa menjadi tanda bahwa Anda kurang mengonsumsi makanan berserat, jika dibiarkan terus-menerus dapat menimbulkan sembelit. Sembelit yang tidak diobati dapat berkembang menjadi wasir atau hemoroid bahkan kanker.
5 Fungsi Serat Dalam Pencernaan.
#A. Serat berfungsi membuat masuknya makanan ke dalam usus pencernaan menjadi lancar dan mudah.
#B. Serat diet dapat berperan sebagai penyeimbang pH dalam pencernaan. Merangsang fermentasi usus besar untuk memproduksi asam lemak yang lebih kecil.
#C. Dietary fiber berfungsi sebagai penambah porsi asupan makanan minim kalori. Sehingga dapat menciptakan rasa kenyang dalam usus pencernaan.
#D. Serat pangan yang mengandung serat larut memiliki fungsi menyerap air & membentuk gel. Gel ini mengikat toxin dalam makanan, gula kolesterol & lemak dalam perut, kemudian mengangkutnya menuju kolon (usus besar) & dikeluarkan melalui BAB.
#E. Serat tidak larut mampu bergerak di dalam saluran pencernaan secara cepat & bentuknya yang tepat utuh sehingga dapat menambah massa atau volume faeces.
Berapa banyak serat yang saya perlukan dalam sehari?
Pada umumnya, kebutuhan serat per hari berkisar antara 25-30 gram.
Berdasarkan Institute of Medicine, kebutuhan serat pada wanita sebesar 25 gram/hari, sedangkan kebutuhan serat untuk pria lebih tinggi lagi, yaitu sebesar 38 gram/hari. Namun, untuk orang Indonesia, kebutuhan serat individu berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin.
Dengan mengkombinasikan serat larut air dan serat tidak larut air, Anda akan mendapatkan semua manfaat dari serat. Jadi, jangan lupa untuk selalu menambahkan makanan berserat dalam menu Anda mulai dari sekarang.
Sistem dan saluran pencernaan memiliki peran ganda dalam menjaga kesehatan tubuh, yaitu sebagai tempat penyerapan zat gizi dan menjaga keseimbangan sistem imun. Sebagian besar (70-80%) sel-sel imun tubuh kita berada di sistem pencernaan. Selain itu, bakteri baik yang ada di pencernaan juga berperan penting menjaga fungsi sistem imun tubuh. Konsumsi serat bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik di pencernaan dan menjaga kesehatan sistem pencernaan agar sistem imun tubuh kita kuat.
Serat adalah bagian penting dari diet yang lengkap dan sehat. Beberapa manfaat dari serat termasuk mengurangi risiko penyakit jantung, obesitas, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Mengkonsumsi serat yang cukup setiap hari akan membantu menurunkan kadar kolesterol, menstabilkan glukosa darah, membantu penurunan berat badan, memperlancar proses buang air besar secara teratur, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Meskipun telah diketahui bahwa serat memberikan berbagai manfaat terhadap kesehatan, kebanyakan orang masih belum dapat memenuhi kebutuhan untuk makanan berserat tinggi seperti sereal utuh, sayuran, dan buah-buahan dalam makanan sehari-hari mereka. Meningkatkan asupan serat dengan sengaja adalah salah satu kebiasaan yang akan membantu orang hidup sehat
Psyllium Husk, seratus tahun yang lalu dipercaya sebagai pengobatan di Iran. Seratnya secara efektif mengikat kotoran menutupi lokasi penyerapan vitamin B12 di usus, kekurangan B12 berdampak kepada kesehatan fisik dan merupakan salah satu penyebab utama depresi. Metamucil di serat ini menjaga gula darah tubuh, yang selain mencegah diabetes, berdampak ke konsentrasi dan stamina. Metamucil juga menurunkan kolesterol secara alami sehingga menjaga tekanan darah tubuh, yang juga berhubungan dengan pengaturan stress di otak sehingga perasaan juga stabil dalam kondisi apapun.
Inulin berkontribusi besar terhadap pencegahaan berbagai penyakit, khususnya bersifat protektif kepada pembulu darah tersempit agar tidak gampang pecah. Selain itu, penyerapan kalsium juga ter-stimulasi dengan Inulin yang meredakan inflamasi kecil yang tidak disadari namun berdampak ke asupan Kalsium. Kalsium adalah fondasi tubuh yang utama dan berdampak ke kualitas hidup di masa depan.
Spirulina selalu disebut nutrisi masa depan, mengandung protein tinggi walaupun dikonsumsi sedikit yang menstimulasi produksi B6 sehingga perasaan gampang lelah teratasi. Juga terbukti bahwa Spirulina berkhasiat tinggi ke sistem imun atau daya tahan tubuh bahkan mencegah virus HIV yang ganas dalam berkembang, secara bersamaan mengatur reaksi berlebihan sistem imun atau disebut reaksi alergi. Alergi yang menyebabkan kulit tidak nyaman, berkorelasi besar sebagai penyebab perasaan lelah, ngantuk, emosi, stress sepanjang hari walaupun jam tidur yang cukup. Alergi pernafasan ringan mengganggu penyerapan oksigen otak selama kita tidur sehingga kualitas dari pemulihan tubuh kita dari kegiatan sehari hari terganggu.
FibreFirst yang hanya sekali di-konsumsi sebelum tidur, memberi semangat saat bangun di pagi hari, dan kemampuan untuk beraktifitas produktif sepanjang hari.
Gaya hidup sehat adalah cara kita menjalani hidup yang bermanfaat untuk menurunkan risiko terkena penyakit dan meninggal pada usia muda. Menjalani gaya hidup sehat bukan sebuah hal instan dan dapat terjadi begitu saja tanpa diimbangi dengan usaha untuk memperolehnya. Gaya hidup sehat dapat kita mulai dengan berolahraga secara rutin dan teratur. Untuk pemula, olahraga dapat dilakukan 2-3 kali per minggu dengan intensitas 50%-75% dari Heart rate maksimum, dan durasi 30-60 menit. Jika kemampuan fisik sudah meningkat, intensitas dan durasi olahraga dapat ditingkatkan secara bertahap. Olahraga yang dapat dilakukan dapat berupa jogging, sepeda, renang, strength training, dan olahraga lain yang kalian suka.
Tapi berolahraga bukan jaminan bahwa kita sudah melakukan gaya hidup sehat. Ada beberapa poin yang harus dipenuhi juga, seperti asupan nutrisi yang seimbang, pola istirahat atau tidur yang cukup, serta manajemen stres yang baik. Jangan lupa untuk mengonsumsi sayur dan buah sebagai sumber serat untuk menjaga kesehatan dan imunitas agar upaya melakukan gaya hidup sehat semakin optimal.
Ketika kita menemukan kebahagiaan dalam berbagai yang kita lakukan dan menetapkan langkah atau kebiasaan kecil yang memiliki tujuan yang perlu kita capai, akan membantu untuk mencapai tingkat kesehatan dan kebugaran yang optimal. Bidang nutrisi dan gaya hidup untuk mencapai kesehatan optimal merupakan keahlian dan minat saya. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dan menjalani pola hidup sehat.
Tubuh kita membutuhkan makanan dalam bentuk utuh seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, protein hewani yang rendah lemak, dan berbagai rempah yang penuh fitonutrien (fitokimia), anti oksidan, vitamin dan mineral agar tubuh dapat berfungsi secara optimal. Tubuh kita juga memerlukan asupan serat yang bermanfaat untuk menjaga komposisi bakteri baik di pencernaan dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Selain itu, lakukan juga kebiasaan sehat lainnya seperti olahraga secara rutin, berkerja dan bermain, waktu tidur yang cukup dan berkualitas, memasak di rumah, memiliki pola pikir positif, dan tujuan hidup yang bermakna.