Benarkah Diet Pembatasan Kalori dengan Ketat Efektif Menurunkan Berat Badan
Publish Date: 5 March 2021

Benarkah Pembatasan Kalori Secara Ketat Efektif Menurunkan Berat Badan?

Belakangan ini sedang ramai diperbincangkan mengenai diet yang dipopulerkan oleh salah seorang public figure yang berhubungan dengan diet deficit calorie atau membatasi kalori secara ketat. Hal yang kemudian memicu perdebatan adalah jumlah kalori yang diasup dalam sehari kurang dari 500 kalori, untuk usia dewasa, jumlah tersebut bahkan lebih rendah dari angka metabolik basal (basal metabolic rate/ BMR). Lalu apa yang dimaksud dengan BMR dan mengapa hal tersebut tidak dapat diabaikan? BMR adalah jumlah kalori yang tubuh FibreSquads perlukan untuk melakukan berbagai aktivitas vital, seperti fungsi otak, ginjal, jantung, paru-paru dan sistem saraf.¹ Ketika FibreSquads tidur pun, tubuh tetap melakukan semua fungsi vital, seperti bernapas, memperbaiki sel tubuh, mencerna makanan, membuang toksin dalam tubuh, dan lain-lain.

BMR menyumbang sekitar 60-75% dari pengeluaran kalori harian dan menurun sekitar 1-2% untuk setiap 10 tahun setelah usia 20 tahun.² Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh FibreSquads tentu lebih tinggi dibandingkan dengan BMR. Karena BMR hanya merujuk pada jumlah kalori minimum yang FibreSquads butuhkan untuk menjaga kestabilan fungsi biologis tubuh. Untuk melakukan diet pembatasan kalori, FibreSquads harus mengetahui kebutuhan kalori harian yang dibutuhkan terlebih dulu. Bagi kebanyakan individu, defisit kalori sebesar 500 kalori per hari sudah cukup untuk menurunkan berat badan dan tidak akan membuat tubuh terasa lemas atau tidak berenergi.³ Untuk memastikan penurunan berat badan yang sehat dan kebutuhan nutrisi FibreSquads tetap terpenuhi, wanita tidak boleh mengonsumsi kurang dari 1.200 kalori per hari, dan pria tidak kurang dari 1.500 kalori.⁴

Lalu apakah dengan pembatasan kalori secara ketat atau diet sangat rendah kalori (≤ 800 kalori) aman dan efektif untuk menurunkan berat badan? Diet sangat rendah kalori tidak selalu cocok dan baik untuk semua orang. Konsultasikan dengan dokter yang mengetahui riwayat penyakit dan kondisi kesehatan FibreSquads untuk mengetahui apakah jenis diet ini sesuai untuk FibreSquads. Jika indeks massa tubuh (IMT) FibreSquads lebih dari 30, diet sangat rendah kalori umumnya aman jika digunakan di bawah pengawasan medis yang tepat. Untuk orang yang kelebihan berat badan tetapi tidak obesitas (overweight), diet sangat rendah kalori dapat diterapkan jika memiliki masalah medis terkait berat badan dan dilakukan dengan pengawasan medis juga. Diet sangat rendah kalori harus dilakukan dengan pengawasan medis selama maksimal 12 minggu saja.⁵

Jika FibreSquads memiliki IMT ≥ 30, maka diet sangat rendah kalori dapat membuat berat badan FibreSquads berkurang 1-2 kg per minggu, dengan rata-rata total penurunan berat badan sebesar 20 kg selama 12 minggu. Dalam tiga sampai enam bulan, jika FibreSquads telah selesai menjalankan diet sangat rendah kalori, kemudian mulai menjalani pola hidup sehat, mengontrol kalori dan porsi makan, serta rutin melakukan olahraga, FibreSquads dapat kehilangan sekitar 15-25% dari berat badan awal. Namun, melakukan diet sangat rendah kalori juga memberikan efek samping pada tubuh. Banyak orang yang menjalankan diet sangat rendah kalori selama 4-16 minggu mengalami efek samping seperti kelelahan, sembelit, mual, atau diare.⁶ Sedangkan efek samping yang paling serius dari diet sangat rendah kalori adalah batu empedu, yang umumnya terjadi karena penurunan berat badan secara cepat.⁷ Kebutuhan kalori masing-masing individu dapat berbeda tergantung dengan usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, serta tingkat aktivitas fisik. Jika FibreSquads ingin menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori, FibreSquads harus tahu kebutuhan kalori dalam sehari terlebih dulu. Jangan langsung mencoba atau menjiplak cara diet orang lain, karena belum tentu baik untuk kesehatan FibreSquads juga. Dibandingkan melakukan diet dengan ekstrem, FibreSquads dapat mencoba mengurangi konsumsi minuman manis, mengurangi konsumsi makanan yang diolah berlebihan (processed food), dan makan di rumah dengan menu yang dimasak sendiri, untuk membantu FibreSquads mengurangi asupan kalori.




¹ Henry, C. J. K. (2005). Basal metabolic rate studies in humans: measurement and development of new equations. Public health nutrition, 8(7a), 1133-1152.
² Thomas, Liji. News Medical Life Science. (2019). How Many Calories Should You Eat Per Day?. Retrieved from https://www.news-medical.net/health/How-Many-Calories-Should-You-Eat-Per-Day.aspx (Accessed on 8 March 2021)
³ Raynor, H. A., & Champagne, C. M. (2016). Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: interventions for the treatment of overweight and obesity in adults. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, 116(1), 129-147.
⁴ Dietary Guidelines Advisory Committee. (2015). Dietary guidelines for Americans 2015-2020. Government Printing Office.
⁵ National Health Service. (2019). Very low calorie diet. Retrieved from https://www.nhs.uk/live-well/healthy-weight/very-low-calorie-diets/ (Accessed on 8 March 2021)
⁶ Goday, A., Bellido, D., Sajoux, I., Crujeiras, A. B., Burguera, B., García-Luna, P. P., … & Casanueva, F. F. (2016). Short-term safety, tolerability and efficacy of a very low-calorie-ketogenic diet interventional weight loss program versus hypocaloric diet in patients with type 2 diabetes mellitus. Nutrition & diabetes, 6(9), e230-e230.
⁷ Johansson, K., Sundström, J., Marcus, C., Hemmingsson, E., & Neovius, M. (2014). Risk of symptomatic gallstones and cholecystectomy after a very-low-calorie diet or low-calorie diet in a commercial weight loss program: 1-year matched cohort study. International journal of obesity, 38(2), 279-284.