Manfaat Detox
Publish Date: 23 August 2020

Detox: Manfaat Positif Bagi Kesehatan & Organ Tubuh

Dalam beberapa tahun terakhir kata detox sangat populer dalam dunia kecantikan maupun kesehatan. Detox secara umum berarti membersihkan racun atau toksin yang dapat menyebabkan inflamasi dari dalam tubuh. Toksin tersebut dapat berasal dari apapun yang masuk kedalam tubuh seperti makanan, sisa dari obat yang dikonsumsi, hingga sisa dari proses metabolisme tubuh. Ketika detox dilakukan dengan cara yang sehat, secara tidak langsung kamu melakukan langkah perubahan menuju kesehatan yang lebih baik.

Banyak pakar kesehatan merekomendasikan untuk melakukan clean eating detox. Clean eating bukan berarti makanan harus bersih atau tidak kotor, tetapi sesederhana memilih makanan yang diproses secara minimal untuk mendapatkan nutrisi yang maksimal. Tipe detox ini umumnya bekerja dengan menghilangkan penyebab terbesar inflamasi atau peradangan dalam tubuh sekaligus memberi nutrisi untuk tubuh. Menerapkan clean eating detox, membuat kamu menghentikan konsumsi makanan olahan tinggi lemak disertai dengan makanan bertepung, produk susu, tinggi gula, alkohol, dan kafein serta berfokus pada konsumsi jenis makanan protein tanpa lemak, buah, sayuran, dan gandum utuh.¹ Kemudian apa yang akan terjadi pada tubuhmu ketika melakukan detox?

1. Pencernaan

Makanan olahan yang dijual saat ini rata-rata mengandung gula dan lemak berlebih, sehingga menimbulkan kerugian terhadap keseimbangan bakteri usus, yang mengarah pada berbagai gejala kesehatan. Sering terjadi inflamasi atau peradangan pada sistem pencernaan akibat dari makanan dan zat yang ada dalam makanan, seperti pemanis buatan, pengawet, dan minyak yang dipanaskan atau digunakan berulang kali.

Selama melakukan detox, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki dan menyeimbangkan kembali bakteri usus. Setelah seminggu melakukan detox, kamu akan melihat peningkatan kesehatan pencernaan, mulai dari jarang merasakan perut kembung hingga peningkatan frekuensi buang air besar. Dengan menyeimbangkan kembali kondisi bakteri pada usus, juga dapat menyebabkan berbagai perbaikan mulai dari suasana hati dan kualitas tidur hingga penyerapan nutrisi, perbaikan kulit, dan mengurangi kejadian alergi.²

2. Liver

Fungsi liver atau hati adalah untuk detox tubuh dari toksin, tetapi terkadang hati membutuhkan bantuan juga untuk menjalankan fungsinya. Masalahnya adalah ketika seseorang secara terus-menerus mengalami stres atau toksin yang masuk ke tubuh lebih tinggi daripada yang dapat diolah oleh hati, akhirnya toksin akan menumpuk, menghasilkan lemak dan peradangan.

Selama proses detox, hati akan mendapat kesempatan untuk melakukan tugasnya dengan lebih efektif, yaitu mengubah racun menjadi zat yang dapat dikeluarkan oleh tubuh. Dengan konsumsi makanan yang tepat, proses detox bahkan dapat membantu membakar lemak yang ada pada hati untuk fungsi yang lebih baik.³

3. Kulit

Kulit sebagai lapisan terluar dari tubuh, selalu bersentuhan dengan lingkungan sekitar. Seringkali kulit terpapar oleh lingkungan yang kering, dingin, sinar ultraviolet, polusi, ataupun desinfektan. Kondisi ini menyebabkan penumpukan toksin pada kulit dan mengganggu keseimbangan mikrobiota kulit. Detox dengan meningkatkan konsumsi serat dapat menguatkan mikrobiota kulit sehingga membantu kulit pulih lebih cepat setelah terjadi kerusakan kulit akibat terpapar zat asing. Begitu tubuh mulai mengeluarkan toksin, kulitmu mungkin akan terlihat ruam dan gatal, tetapi akan bersih dan warna kulit akan meningkat seiring waktu. Produksi minyak akan menurun, jerawat akan mulai menghilang dan kamu akan mulai melihat kulit yang lebih cerah.⁴

4. Otak

Otak menunjukkan sejumlah perbaikan pada saat melakukan detox, tetapi tidak pada hari pertama atau hari kedua. Seperti yang terjadi pada anggota tubuh lain saat detox, otak juga perlu beradaptasi. Pada hari ketiga, kamu akan mulai merasa lebih ringan, perbaikan mood, peningkatan konsentrasi dan fokus. Banyak penelitian yang menunjukan bahwa terdapat hubungan langsung antara kesehatan pencernaan dan otak. Perbaikan fungsi otak, sebagian besar karena kembalinya keseimbangan bakteri usus.⁵




¹ Healthline. (August 18, 2020). 11 Simple Ways to Start Clean Eating Today. Retrieved https://www.healthline.com/nutrition/11-ways-to-eat-clean
² Zou, J., Chassaing, B., Singh, V., Pellizzon, M., Ricci, M., Fythe, M. D., … & Gewirtz, A. T. (2018). Fiber-mediated nourishment of gut microbiota protects against diet-induced obesity by restoring IL-22-mediated colonic health. Cell host & microbe, 23(1), 41-53.
³ Cantero, I., Abete, I., Monreal, J. I., Martinez, J. A., & Zulet, M. (2017). Fruit fiber consumption specifically improves liver health status in obese subjects under energy restriction. Nutrients, 9(7), 667.
⁴ Al-Ghazzewi, F. H., & Tester, R. F. (2014). Impact of prebiotics and probiotics on skin health. Beneficial microbes, 5(2), 99-107.
⁵ Bourassa, M. W., Alim, I., Bultman, S. J., & Ratan, R. R. (2016). Butyrate, neuroepigenetics and the gut microbiome: can a high fiber diet improve brain health?. Neuroscience letters, 625, 56-63.