Kenali Gejala GERD, Bantu Turunkan Asam Lambung
Publish Date: 4 June 2020

Kenali Gejala GERD, Bantu Turunkan Asam Lambung

Lambung merupakan bagian dari sistem pencernaan yang bertugas untuk mencerna makanan yang FiberSquads telah konsumsi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan asam lambung. Komponen utama asam lambung adalah HCl atau asam klorida. Lapisan pada lambung secara alami mengeluarkan asam lambung, tetapi dalam kondisi tertentu juga dikendalikan oleh hormon dan sistem saraf.¹

Terkadang lambung dapat menghasilkan terlalu banyak asam dibandingkan jumlah normal, sehingga dapat menyebabkan beberapa gejala yang tidak menyenangkan pada perut. Beberapa tanda yang muncul jika memiliki asam lambung tinggi diantaranya, mual, muntah, kembung, diare, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. Memiliki kadar asam lambung yang tinggi dapat berisiko terhadap kondisi kesehatan. Jika terjadi secara terus menerus dan tidak ditangani dengan tepat, asam lambung yang tinggi ini dapat naik ke kerongkongan atau dapat disebut juga sebagai Gastroesophageal Reflux Disease. Refluks asam lambung dapat menyebabkan rasa tidak nyaman terbakar di dada, yang dapat menyebar ke arah leher. Jika refluks terjadi, FiberSquads juga mungkin akan merasakan rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut yang dapat menyebabkan muntah.²

Risiko terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD adalah adanya riwayat keluarga dengan GERD, obesitas, gaya hidup sedentary, merokok, kurang asupan serat, banyak konsumsi makanan berminyak, dan makanan cepat saji. Menurut penelitian yang dilaksanakan tahun 2015, rasa cemas dapat memperparah gejala GERD dan berakibat pada penurunan kualitas hidup. Sehingga penting juga bagi FiberSquads untuk mengatur mood.³ Asupan serat yang rendah berkaitan dengan penurunan motilitas lambung dan usus serta pengosongan lambung yang tertunda, sehingga dapat berkontribusi terhadap risiko GERD. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi serat dapat membantu menurunkan asam lambung dan mengurangi risiko mengalami gangguan refluks gastroesofagus (GERD). Dengan demikian meningkatkan asupan serat, akan menurunkan frekuensi GERD. Selain itu, serat juga dapat mengurangi rasa kembung dan nyeri.⁴

Diet kaya serat sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Hal ini karena makanan yang mengandung serat, mengurangi pengosongan lambung, yang kemudian menyebabkan rasa kenyang lebih lama, mengontrol kadar tekanan darah, glukosa, dan lemak darah. Sehingga dengan konsumsi serat juga meminimalkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.⁵ Makanan yang memiliki pH rendah, bersifat asam dan lebih cenderung menyebabkan refluks. Sementara makanan yang memiliki pH lebih tinggi bersifat basa dan dapat membantu mengimbangi asam lambung yang kuat. Serat didapatkan dari makanan yang berasal dari tumbuhan dan bersifat basa.⁶ Serat makanan, dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan, dan gandum utuh.

Jika FibreSquads sering merasakan gejala asam lambung dan GERD, coba perhatikan kembali makanan yang FibreSquads konsumsi. Apakah sudah mengandung cukup serat? Kebutuhan serat dalam sehari sebanyak 25-30 gram. Jika asupan serat harian dari makanan yang dikonsumsi tidak cukup, FibreSquad dapat mengonsumsi suplemen kaya serat seperti FibreFirst. Konsumsi FibreFirst satu saset per hari sebelum tidur, dapat membantu memenuhi asupan serat harian dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Yuk jaga sistem pencernaan tetap sehat dan terhindar dari berbagai masalah pencernaan.



¹ Healthline. (June 3, 2020). What to Know About High Stomach Acid. Retrieved from https://www.healthline.com/health/high-stomach-acid-symptoms#risk-factors
² Healthline. (June 3, 2020). Everything You Need to Know About Acid Reflux and GERD. Retrieved from https://www.healthline.com/health/gerd#symptoms
³ Kessing, B. F., Bredenoord, A. J., Saleh, C. M., & Smout, A. J. (2015). Effects of anxiety and depression in patients with gastroesophageal reflux disease. Clinical Gastroenterology and Hepatology, 13(6), 1089-1095.
⁴ Alkhathami, A. M., Alzahrani, A. A., Alzhrani, M. A., Alsuwat, O. B., & Mahfouz, M. E. M. (2017). Risk factors for gastroesophageal reflux disease in Saudi Arabia. Gastroenterology research, 10(5), 294.
⁵ Slavin, J., & Green, H. (2007). Dietary fibre and satiety. Nutrition Bulletin, 32, 32-42.
⁶ Johns Hopkins Medicine. (June 3, 2020). GERD Diet: Foods That Help with Acid Reflux. Retrieved from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/gerd-diet-foods-that-help-with-acid-reflux-heartburn