Sering Makan Tidak Sehat dan Malas Gerak? Awas, Kesehatan Jantung Terancam

Sering Makan Tidak Sehat dan Malas Gerak? Awas, Kesehatan Jantung Terancam

FibreFirstHealth Articles Leave a Comment

Jantung merupakan organ vital dan penting yang bekerja tanpa henti agar hampir semua organ tubuh dapat bekerja dengan baik dan menunjang kelangsungan hidup. Coba FibreSquads bayangkan, jika jantung kita berhenti 1 menit, apa yang akan terjadi? Organ-organ tubuh yang berhubungan dengan jantung juga akan berhenti bekerja karena asupan darah ke organ-organ tersebut tidak ada. Karena itu, sangat penting untuk menjaga agar jantung tetap sehat. Sayangnya, kesadaran untuk menjaga kesehatan jantung sedari dini sepertinya masih rendah. Angka kejadian penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke, semakin meningkat setiap tahunnya dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia-usia produktif.

Data RISKESDAS menunjukkan prevalensi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi meningkat dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018).¹ Jika dilihat berdasarkan area tempat tinggal, penduduk yang tinggi di area perkotaan lebih banyak menderita Penyakit Jantung dengan prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3%. Hal tersebut sepertinya tidak aneh ya FibreSquads, hidup di kota memberikan kemudahan akses kita terhadap berbagai makanan, apalagi sekarang semua tinggal dipesan melalui ponsel pintar yang pastinya sudah banyak dimiliki. Sayangnya, makanan yang dipilih kebanyakan adalah makanan yang kurang sehat, seperti minuman manis kekinian, berbagai makanan yang digoreng, atau makanan dari restoran cepat saji. Faktanya, 7 dari 10 orang dewasa mengonsumsi gorengan/makanan yang digoreng 4x dalam seminggu.²

Pola makan yang tidak sehat, terutama diet tinggi lemak, natrium, dan gula, serta rendahnya asupan serat harian adalah penyebab utama kematian terkait penyakit degeneratif di Indonesia. Sebanyak 29,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi gula, garam, dan lemak, melebihi rekomendasi dari WHO.³ Selain pola makan yang tidak sehat, gaya hidup kurang aktif atau sedentary lifestyle juga menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular. Nah, untuk FibreSquads yang kaum-kaum mageran dan sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, harus mulai waspada, karena memiliki faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Lalu bagaimana menjaga agar jantung tetap sehat sedari dini dan terhindar dari penyakit kardiovaskular? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa faktor-faktor risiko dari penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, sebenarnya adalah faktor-faktor yang dapat dimodifikasi, karena berhubungan dengan pola hidup yang dijalankan setiap harinya. Dilansir dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) KEMENKES RI, berikut beberapa langkah sederhana untuk menjaga kesehatan jantung:

  • Tetap aktif beraktivitas fisik

Aktif secara fisik adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga jantung dan paru-paru tetap sehat, misalnya dengan berolahraga. Aktivitas fisik secara rutin dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol.⁴ Disarankan untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit dalam sehari, 5 kali seminggu. Beberapa contoh aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain: jalan cepat, berlari, berenang, bersepeda, bermain tenis, dan lompat tali.

  • Atur berat badan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang

Memiliki berat badan berlebih, akan meningkatkan risiko mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Selain melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan bergizi seimbang (sesuai dengan anjuran Piring Makanku), mengurangi asupan gula maksimal 50 g per hari, dan mengurangi asupan makanan tinggi lemak, dapat membantu menjaga berat badan.⁵

  • Mengonsumsi makanan tinggi serat

Untuk menjaga jantung tetap sehat, FibreSquads juga harus memenuhi asupan serat harian, sebanyak 30 g per hari atau mengonsumsi 400 g buah dan sayuran. Konsumsi serat yang cukup dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah, juga membantu menjaga berat badan.⁶ Sayangnya 9 dari 10 masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi buah dan sayuran sehingga berisiko kekurangan serat. Kamu dapat mengonsumsi satu saset FibreFirst setiap hari untuk membantu memenuhi asupan serat harian, ya.

  • Kurangi konsumsi garam

Saat kamu terlalu sering mengonsumsi banyak garam, akan menyebabkan cairan menumpuk di sekitar jantung dan paru-paru, membuat jantung bekerja lebih keras. WHO menganjurkan untuk membatasi konsumsi sodium 2.400 mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari.⁷ Makanan-makanan yang tinggi kandungan garamnya, seperti keripik, daging olahan, ikan asin, kecap, saos tomat, kaldu ayam blok, serta keju sebaiknya dihindari atau minimal dikurangi karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang menjadi pemicu sakit jantung serta stroke.


¹ Kemenkes, R. I. (2018). Hasil utama RISKESDAS 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
² Oddo, V. M., Maehara, M., & Rah, J. H. (2019). Overweight in Indonesia: an observational study of trends and risk factors among adults and children. BMJ open, 9(9), e031198.
³ Atmarita, A., Jahari, A. B., Sudikno, S., & Soekatri, M. (2017). Asupan gula, garam, dan lemak di Indonesia: Analisis survei konsumsi makanan individu (SKMI) 2014. Gizi indonesia, 39(1), 1-14.
⁴ Physical Activity and Exercise | Heart Foundation. Retrieved 29 July 2022, from https://www.heartfoundation.org.au/heart-health-education/physical-activity-and-exercise.
⁵ WHO guideline : sugar consumption recommendation. (2015). Retrieved 29 July 2022, from https://www.who.int/news/item/04-03-2015-who-calls-on-countries-to-reduce-sugars-intake-among-adults-and-children
⁶ Donovan, J. (2015). How Fiber Protects Your Heart. Retrieved 29 July 2022, from https://www.webmd.com/diet/features/fiber-heart
⁷ Butuh Berapa Banyak Garam Tubuh Kita Per Hari? – Direktorat P2PTM. (2016). Retrieved 29 July 2022, from http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-penyakit/butuh-berapa-banyak-garam-tubuh-kita-per-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *