Salah satu hal yang dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang adalah memiliki berat badan dan bentuk tubuh yang ideal. Selain untuk alasan tersebut, faktor kesehatan juga tidak kalah penting. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa memiliki berat badan berlebih/obesitas akan meningkatkan risiko mengalami berbagai penyakit seperti diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, stroke, hingga penyakit jantung.
Saat berusaha untuk menurunkan berat badan, perubahan pola hidup menjadi lebih sehat adalah hal yang wajib kamu lakukan, FibreSquads. Mulai dari rutin melakukan aktivitas fisik, hingga merubah pola makan menjadi lebih sehat dan mulai mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
Tapi tahukah kamu bahwa makanan yang biasa dianggap menyehatkan atau memiliki label sebagai “makanan sehat” ternyata juga dapat menggagalkan diet penurunan berat badan yang sedang kamu jalani? Supaya diet kamu tetap aman, yuk simak penjelasan berikut.
1. Salad
Apa yang salah dengan semangkuk besar salad? Salad biasanya terdiri dari berbagai macam sayuran dan diberikan berbagai macam tambahan serta saus atau dressing. Jenis dan banyaknya bahan tambahan selain sayuran tersebut yang dapat menggagalkan diet kamu. Misalnya saja ketika kamu menambahkan dressing yang mengandung tinggi lemak, potongan roti tawar yang sudah dipanggang, atau daging yang diawetkan, kalori dari bahan-bahan tersebut justru lebih tinggi dari kalori yang terdapat dalam semangkuk sayuran hijau tadi. Lalu bagaimana agar salad tetap menjadi pilihan sehat? Kamu harus memilih saus yang lebih rendah lemak dan gunakan dalam jumlah sedikit. Jika ingin menambahkan sensasi renyah, kamu dapat menambahkan potongan ketimun, edamame, atau seledri.¹
2. Granola/granola bars
Makanan ini identik dengan makanan orang yang sedang diet, karena terdiri dari rolled oat, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah kering. Tapi kamu harus lebih jeli, perhatikan lagi komposisi dan cara pengolahan granola/granola bars yang biasa kamu konsumsi, karena beberapa mengandung gula tambahan. Berdasarkan Permenkes No 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula dalam sehari adalah 10% dari total kalori dalam sehari (200 kalori) atau setara dengan 4 sendok makan (50 gram) gula per hari.² Selain gula yang sengaja ditambahkan, beberapa jenis buah kering dalam granola juga kadang mengandung gula dalam proses pengawetan/pengeringannya.
3. Minuman Berkarbonasi rendah/tanpa gula
Meskipun minuman karbonasi rendah/tanpa gula yang juga dikenal sebagai diet soda ini tidak mengandung gula dan umumnya nol kalori, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi diet soda secara rutin, lebih berisiko mengalami masalah kesehatan tertentu daripada orang yang tidak mengonsumsi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman ini dapat mengubah respons otak terhadap makanan, meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang sangat enak seperti makanan manis yang tinggi kalori.³ Selain itu, minuman berkarbonasi juga biasanya memiliki pH rendah dan bersifat asam sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Kunci dari makan sehat bukan hanya pilihan makanan itu sendiri, meskipun jenis makanan tersebut sudah dikenal sebagai “makanan sehat” tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan atau diolah dengan cara yang salah, justru dapat menambahkan kalori, gula, lemak, serta natrium di dalamnya. Tetap perhatikan jumlah, jenis, dan cara pengolahan dari makanan yang kamu konsumsi agar diet yang kamu lakukan berhasil dan berat badan idamanmu dapat tercapai ya FibreSquads.
Jangan lupa, kesehatan pencernaan kamu juga harus tetap dijaga agar diet sukses, karena di pencernaan inilah semua nutrisi dari makanan sehat yang kamu konsumsi akan diserap. Konsumsi satu saset FibreFirst, malam hari sebelum tidur, untuk menjaga kesehatan pencernaanmu!
¹ Cleveland Clinic. (8 Sep 2020). “8 Steps to Make The Healthiest, Most Delicious Salads Ever”. Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/8-ways-to-make-a-super-healthy-salad-infographic/ (Accessed on 3 Dec 2021)
² Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI. (26 Mar 2018). “Berapa anjuran konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per harinya?”. Retrieved from http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/31/berapa-anjuran-konsumsi-gula-garam-dan-lemak-per-harinya (Accessed on 3 Dec 2021)
³ Farr, O. M. (2021). Acute diet soda consumption alters brain responses to food cues in humans: A randomized, controlled, cross-over pilot study. Nutrition and Health, 0260106021993753.