5 Tanda dan Ciri Pencernaan Sehat yang Wajib Kamu Tahu
Publish Date: 31 July 2023

5 Tanda dan Ciri Pencernaan Sehat yang Wajib Kamu Tahu

FibreSquads, menjaga kesehatan pencernaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Mengapa? Pasalnya, pencernaan bertugas untuk menyerap nutrisi dari makanan yang kamu konsumsi, selain itu pencernaan yang sehat dapat membuat kamu terhindar dari berbagai macam penyakit, seperti dispepsia/ maag, GERD, konstipasi/ sembelit, irritable bowel syndrome, wasir, hingga berbagai penyakit degeneratif.

Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan kesehatan pencernaan ini, padahal kesehatan pencernaan dapat menjadi indikator penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesehatan pencernaan, mulai dari pola makan, pola tidur, hingga tingkat stres. Agar kesehatan pencernaan kamu tetap terjaga, penting untuk mengenali tanda-tanda pencernaan yang sehat. Kalau kamu memiliki tanda berikut, berarti kesehatan pencernaan kamu terpelihara dengan baik.

1. Buang Air Besar Teratur dan Tidak Sakit

Pola dan frekuensi buang air besar (BAB) dapat menentukan kesehatan pencernaan kamu. Kebanyakan orang memiliki pola BAB yang teratur, dengan jumlah yang sama dalam sehari dan pada waktu yang sama. Meskipun tiap-tiap orang pasti memiliki pola BAB yang berbeda antara satu orang dengan lainnya karena metabolisme tubuh masing-masing orang juga berbeda, tetapi ada kesepakatan berapa frekuensi BAB yang dikatakan sehat. Beberapa studi menunjukkan bahwa frekuensi BAB tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu dapat dikatakan normal. Jadi kalau kamu hanya BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, tandanya ada masalah di pencernaan kamu, FibreSquads.

2. Buang Angin dan Sendawa Beberapa Kali Sehari

Gas adalah bagian alami dari proses pencernaan, dan mengeluarkan gas, baik dengan buang angina tau pun sendawa, membantu mencegah gas menumpuk di perut. Gas ini terbentuk ketika bakteri yang ada di usus besar bekerja mencerna sisa-sisa makanan. Faktanya, kebanyakan orang sehat membuang gas hingga 21 kali per hari. Jika kamu memiliki gas yang berlebih di perut, dapat menyebabkan rasa yang tidak nyaman, perut menjadi kembung hingga sakit perut. Beberapa jenis makanan juga dapat menimbulkan produksi gas berlebihan di perut, seperti kol, brokoli, produk susu dan olahan susu yang mengandung laktosa, dan kacang-kacangan. Hindari konsumsi makanan tersebut secara berlebihan ya FibreSquads.

3. Memiliki Tingkat Energi yang Konsisten

Jika kamu secara konsisten dapat melewati hari tanpa perlu tidur siang atau mengonsumsi kafein agar tetap terjaga dan segar, hal tersebut adalah pertanda baik bahwa pencernaan kamu mampu menyerap nutrisi dengan baik sehingga tubuh kamu mendapatkan nutrisi yang tepat. Proses pencernaan makanan membutuhkan banyak energi, dan kalau pencernaan kamu tidak sehat, tubuh kamu harus mengirimkan lebih banyak energi yang tersimpan ke lambung atau usus daripada organ lainnya. Hal ini dapat membuat kamu merasa lelah karena tubuh mencoba untuk mengompensasi ketidakseimbangan energi tersebut. Studi juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara ketidakseimbangan bakteri pencernaan dan sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome) dengan sindrom kelelahan kronis.

4. Suasana Hati Baik

Perubahan emosi atau suasana hati secara drastis dapat menjadi ciri pencernaan yang tidak sehat. Hal ini disebabkan karena kerja otak dan pencernaan saling terhubung satu sama lain, yang dikenal sebagai gut-brain axis. Jika terdapat gangguan atau masalah pada pencernaan, akan ada sinyal yang dikirimkan ke sistem saraf pusat di otak bahwa ada sesuatu yang salah dalam tubuh. Adanya hubungan antara pencernaan dengan otak (gut-brain axis) inilah yang dapat memengaruhi suasana hati, kognisi, dan kesehatan mental.

5. Konsistensi Feses Tidak Keras

Bentuk, warna, dan konsistensi feses/ kotoran merupakan indikator penting yang harus diperhatikan. Pergerakan usus yang sehat harus lancar dan feses mudah dikeluarkan. Feses yang sehat umumnya bertekstur lunak, berwarna cokelat, berbentuk lonjong seperti sosis, dan mudah dikeluarkan. Jika kamu merasakan kalau feses kamu keras, terlalu lunak, kamu harus mengejan saat BAB, atau sakit saat dikeluarkan, kamu mungkin mengalami diare atau sembelit.

¹ Nall, R. (2023) How many times should you poop a day: Factors and frequency, Healthline. Available at: https://www.healthline.com/health/how-many-times-should-you-poop-a-day#frequency (Accessed: 31 July 2023).
² professional, C.C. medical (no date) Gas and gas pain: Causes, symptoms, management & prevention, Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/7314-gas-and-gas-pain (Accessed: 31 July 2023).

³ Nagy-Szakal, D., Williams, B.L., Mishra, N., Che, X., Lee, B., Bateman, L., Klimas, N.G., Komaroff, A.L., Levine, S., Montoya, J.G. and Peterson, D.L., 2017. Fecal metagenomic profiles in subgroups of patients with myalgic encephalomyelitis/chronic fatigue syndrome. Microbiome, 5(1), pp.1-17.
⁴ Appleton, J., 2018. The gut-brain axis: Influence of microbiota on mood and mental health. Integrative Medicine: A Clinician’s Journal, 17(4), p.28.
⁵ Lewis, S.J. and Heaton, K.W., 1997. Stool form scale as a useful guide to intestinal transit time. Scandinavian journal of gastroenterology, 32(9), pp.920-924.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *