Kegemukan dan obesitas menjadi salah satu masalah gizi terbesar yang dihadapi kesehatan masyarakat. Angka kegemukan dan obesitas meningkat secara mengkhawatirkan selama beberapa tahun terakhir.
Banyak orang yang mengalami kegemukan dan obesitas mencoba untuk mengurangi berat badan mereka, baik secara alami, yaitu dengan melakukan diet sehat dan olahraga, maupun cara-cara instan seperti penggunaan obat atau bahan yang dipercaya dapat cepat menurunkan berat badan. Salah satu bahan yang dipercaya dapat menurunkan berat badan adalah Garcinia cambogia, atau dikenal juga sebagai asam gelugur.
Garcinia cambogia merupakan buah berbentuk seperti labu kecil dengan warna hijau atau kuning. Buah ini sering kali digunakan sebagai bumbu masakan atau pengawet makanan. Kulit buah Garcinia cambogia mengandung zat aktif yang disebut Hydroxycitric acid (HCA). Sebuah studi laboratorium menunjukkan bahwa zat HCA dapat meningkatkan pembakaran lemak, mengurangi nafsu makan, dan menghambat pembentukan jaringan lemak di dalam tubuh.
Akan tetapi, efektivitas Garcinia cambogia untuk menurunkan berat badan pada setiap orang berbeda-beda dan efek penurunan berat badannya pun tidak cukup signifikan. Sebuah meta analisa studi yang melibatkan 9 studi ilmiah, efek penurunan berat badan dari suplementasi Garcinia cambogia hanya -0,88 kg saja atau dapat dikatakan berat badan hanya berkurang 1% dibandingkan dengan placebo. Oleh karena itu, hingga saat ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas Garcinia cambogia dalam menurunkan berat badan.
Dosis ideal Garcinia cambogia untuk menurunkan berat badan juga belum diketahui. Meski alami, Garcinia cambogia tetap memiliki efek samping, seperti sakit kepala, mulut kering, diare, nyeri perut, dan mual. Selain itu, jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau dosis tinggi juga berisiko menyebabkan efek samping berbahaya, yaitu gangguan atau kerusakan organ hati.
Jika kamu sedang hamil atau menyusui, juga tidak disarankan untuk mengonsumsi Garcinia cambogia karena aspek keamanannya pada Ibu hamil dan menyusui belum dilaporkan. Sebuah studi yang dimuat dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine mengumpulkan penelitian tentang toksisitas Garcinia cambogia pada berbagai dosis, hasilnya tidak ada penelitian yang menunjukkan efek samping langsung pada dosis hingga 2.800 mg per hari. Beberapa obat-obatan diketahui juga memiliki kontra indikasi dengan Garcinia cambogia, seperti antidepresan, obat pereda nyeri, dan obat untuk menurunkan gula darah.
Perlu kamu ingat juga, bahwa tidak ada bahan yang dapat menurunkan berat badan secara langsung dan cepat. Jika ada produk yang menjanjikan penurunan berat badan secara cepat dan instan, justru kamu perlu menaruh curiga, apakah bahan yang digunakan adalah bahan yang aman dan apakah berat badan yang hilang menggambarkan persentase lemak yang hilang.
Penurunan berat badan yang sehat berkisar antara 0.5-1 kg per minggu. Penurunan berat badan karena diet ekstrem yang mengakibatkan penurunan > 1 kg/minggu dianggap terlalu cepat dan dapat meningkatkan risiko kesehatan, seperti kehilangan massa otot, batu empedu, kekurangan nutrisi, dan penurunan metabolisme tubuh. Sehat selalu ya FibreSquads!
¹ Onakpoya, I., Hung, S. K., Perry, R., Wider, B., & Ernst, E. (2011). The use of Garcinia extract (hydroxycitric acid) as a weight loss supplement: a systematic review and meta-analysis of randomised clinical trials. Journal of obesity, 2011.
² U.S. Department of Health and Human Services. (n.d.). Garcinia Cambogia. National Center for Complementary and Integrative Health. https://www.nccih.nih.gov/health/garcinia-cambogia
³ Chuah, L. O., Yeap, S. K., Ho, W. Y., Beh, B. K., & Alitheen, N. B. (2012). In vitro and in vivo toxicity of garcinia or hydroxycitric acid: a review. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2012.