Kulit adalah organ terbesar dari tubuh kita dan memiliki berbagai fungsi. Salah satu peran penting dari kulit adalah menjadi pelindung serta garis pertahanan pertama antara tubuh kita dengan dunia luar, melindungi kita dari bakteri, virus, polusi, serta berbagai zat kimia yang ada di sekitar kita. Kulit juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, menjaga keseimbangan cairan, dan melindungi kita dari sinar ultaviolet (UV) matahari yang berbahaya. Melihat berbagai fungsi penting dari kulit tersebut, tidak heran bahwa kulit yang sehat adalah aset bagi tubuh.
Kondisi kulit kita ternyata dapat menunjukkan tanda-tanda bahwa kita tidak sehat di dalam atau ada masalah di dalam tubuh kita, baik yang disebabkan oleh pola makan yang salah, kondisi psikis, atau sesuatu yang lain. Karena itu, kita perlu memahami kulit kita dengan benar dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga kulit tetap sehat.
Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan kulit kamu, mulai dari genetik, penuaan, hormon, dan penyakit tertentu seperti Diabetes. Faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, mencuci terlalu sering atau menggunakan air yang terlalu panas juga dapat merusak kulit. Pola makan yang tidak sehat, stres, kurang tidur, kurang aktivitas fisik, dehidrasi, dan merokok juga dapat memengaruhi kemampuan kulit sebagai perisai pelindung yang efektif.
Lalu bagaimana cara menjaga kulit tetap sehat? Simak tips berikut ya!
1. Jangan Lupakan Buah dan Sayuran
Konsumsi buah dan sayuran adalah pendekatan paling aman dan sehat untuk meningkatkan kesehatan kulit.¹ Bahan makanan ini mengandung berbagai bahan yang dapat menunjang kulit menjadi lembut, halus, dan sehat. Selain itu, buah dan sayuran juga mengandung antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas dan mencegah penuaan sel akibat paparan radikal bebas tersebut.
2. Kelola Stres dengan Baik
Stres yang tidak terkontrol dapat membuat kulit lebih sensitif dan memicu jerawat serta berbagai masalah kulit lainnya. Penelitian pada 422 mahasiswa menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tingkat stres tinggi lebih berisiko mengalami masalah kulit seperti kulit bersisik, kulit gatal dan kemerahan, rambut rontok, serta kulit kepala berminyak.²
Penelitian lain juga menunjukkan hasil serupa, individu dengan tingkat stres tinggi berisiko 23% mengalami jerawat parah.³ Stres dapat meningkatkan jumlah sebum dan menyumbat pori-pori. Hal inilah yang menyebabkan timbul jerawat dan jerawat yang ada semakin parah. Lakukan meditasi atau yoga, miliki waktu yang cukup untuk melakukan hal yang kamu sukai, dapat membantu mengurangi tingkat stres kamu.
3. Penuhi Asupan Serat Harian
Serat pangan dapat membantu menghilangkan lemak, toksin, dan radikal bebas, yang dikenal sebagai faktor kunci penuaan, dari tubuh kita. Serat juga merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan pencernaan yang sehat. Apa hubungan antara pencernaan sehat dengan kulit? Ya, kamu tidak salah. Pencernaan kita memiliki hubungan dengan kondisi kulit atau dikenal dengan gut-skin axis. Ketika pencernaan tidak sehat, akan memicu terjadinya peradangan dan “kebocoran” (leakage) sehingga bakteri jahat di pencernaan dapat masuk ke aliran darah dan menumpuk di lapisan bawah kulit kamu, lho.⁴
Jika asupan serat tidak dapat dipenuhi dari makanan sehari-hari, kamu dapat mengonsumsi FibreFirst, suplemen kaya serat dengan nutrisi dari ekstrak buah serta sayuran.
4. Jangan Sering Begadang
FibreSquad masih sering over thinking dan berujung susah tidur? Wah, kurangi kebiasaan tersebut ya. Karena waktu tidur yang kurang atau tidur yang tidak berkualitas, juga dapat memengaruhi kondisi kulit kamu. Orang yang kurang tidur memiliki tanda-tanda penuaan kulit lebih dini dan penurunan kemampuan kulit mereka untuk memperbaiki diri di malam hari.⁵ Padahal, ketika kita tidur, tubuh akan memasuki mode regenerasi dan perbaikan, termasuk sel-sel kulit. Tanpa tidur yang cukup, tubuh kamu akan kesulitan membentuk kolagen. Cobalah untuk tidur lebih awal dan tidur minimal 7 jam dalam sehari ya agar kulit tetap sehat.
¹ Schagen, S. K., Zampeli, V. A., Makrantonaki, E., & Zouboulis, C. C. (2012). Discovering the link between nutrition and skin aging. Dermato-endocrinology, 4(3), 298-307.
² Schut, C., Mollanazar, N. K., Sethi, M., Nattkemper, L. A., Valdes-Rodriguez, R., Lovell, M. M., … & Yosipovitch, G. (2016). Psychological stress and skin symptoms in college students: results of a cross-sectional web-based questionnaire study. Acta Derm Venereol, 96(4), 550-551.
³ Yosipovitch, G., Tang, M., Dawn, A. G., Chen, M., Goh, C. L., Huak, Y., & Seng, L. F. (2007). Study of psychological stress, sebum production and acne vulgaris in adolescents. ACTA DERMATOVENEREOLOGICA-STOCKHOLM-, 87(2), 135.
⁴ Salem, I., Ramser, A., Isham, N., & Ghannoum, M. A. (2018). The gut microbiome as a major regulator of the gut-skin axis. Frontiers in microbiology, 1459.
⁵ Oyetakin-White, P., Koo, B., Matsui, M., Yarosh, D., Fthenakis, C., Cooper, K., & Baron, E. (2013). Effects of sleep quality on skin aging and function. J. Invest. Dermatol, S126-S126.